Blog

Ngaret-isme

16/03/2009 09:32

Janjian ma temen, tapi temen kamu gak dateng-dateng sampe lama? Bete kan? Belum lagi berbagai alasan dijadiin kambing hitam: macetlah, hujanlah, motor mogok, banyak banget. Kebiasaan ngaret memang sering banget kita lakuin, baik sadar maupun nggak. Yang jelas, ngaret itu pasti merugikan pihak lain. Ngomongin ngaret, ternyata para profesional juga gak bisa lepas lho sama 'hal' yang satu ini. Pada pentas Java Jazz kemaren, ada satu show, musisi tanah air yang suaranya bisa bikin meleleh banyak cewek, ngaret lebih dari 30 menit. Terpaksa deh, ribuan orang dengan kaki pegal karena udah jalan muterin JCC seharian, dipaksa menunggu di depan Plenary Hall dengan muka yang udah gak sabar. Sound check sih alasannya. Tapi, sudah seharusnya sebagai tim profesional, mereka bisa ngerjain sound check tadi dengan lebih cepat. Soalnya, masalah ngetes suara sampe bikin penonton nunggu lama gak terjadi di band-band lain yang juga manggung di hari yang sama.

MOMMA SAID "KNOCK YOU OUT"

31/12/2008 11:00

Cuaca Jakarta hari ini pas banget. Tidak terlalu panas biarpun jam udah nunjukin pukul 11. Mobil compact hatch merah saya memasuki pelataran Hall A di kawasan Gelora Bung Karno. Final tinju, yang merupakan bagian dari acara tahunan anak SMAN 70 Jakarta, Bulungan Cup, digelar hari ini. Kamera digital SLR saya sudah saya siapkan, pun dengan flashnya.

Di dalam ruangan, suasana tidak terlalu rame. Mungkin karena masih relatif pagi. Gedung Hall A yang tampak kusam dan tak terurus, tidak menyurutkan semangat para petinju muda, anak-anak SMA yang sudah siap naik ke atas ring. Beberapa dari mereka asik berlatih shadow boxing, ada pula yang ber-sparring dengan sang pelatih. Dari beragam kelas yang ada, ada satu yang menarik perhatian saya. Muhammad "Obeth" Syirazi (Stallion Boxer, Bezanika 2010). Berperawakan tinggi. Kurus tapi terlihat bahwa tubuhnya liat. Satu lagi: Kribo. Siapa sangka, dialah juara bertahan tinju Bulungan Cup IX tahun lalu di kelas 69kg. Salah satu jagoan dari Bulungan Boxing Camp, ekskul tinju SMAN 70 Jakarta. Obeth asik melatih jab-jab dan upper cut-nya di pinggir lapangan.

Hampir jam 12 siang ketika tiba saatnya Obeth naik ke atas ring. Berlaga di sudut merah, tampak tatapannya yang tenang berubah tajam. Indra Desanto, sang pelatih yang juga mantan petinju nasional, mengiringi Obeth sampai di sisi ring. Di sudut biru sendiri, tampil Yoga, anak SMA Pangudi Luhur Jakarta. Biarpun lebih pendek dari Obeth, tapi tampak badannya yang lebih berisi.

Teng! Teng! Bel pertandingan dimulai. Kedua petinju tampak masih menjajaki lawan. Yoga berinisiatif membuka serangan. Tapi counter dari Obeth tak kalah cepat. Jangkauan Obeth yang lebih panjang makin membuat Yoga kewalahan untuk merangsek masuk. Dalam pertarungan yang makin cepat, Obeth berhasil menyarangkan satu upper cut kencang. Brak! darah keluar dari hidung Yoga yang sempat limbung. Beruntung ronde pertama usai tak lama kemudian.

Babak kedua, semangat Yoga tampak tidak diimbangi oleh kematangan teknik. Obeth makin di atas angin. Beberapa pukulan Obeth telak mendarat di badan dan kepala Yoga. Pertandingan terlihat berat sebelah.

Pertandingan yang mestinya berlangsung 4 ronde, ditutup pada awal ronde ke-3. Wasit memutuskan bahwa Obeth masih terlalu tangguh bagi lawannya, dan berhak untuk mempertahankan tradisi emas di ajang ini. Senyum kemenangan disambut bangga oleh Indra Desanto, sang pelatih. SMAN 70 Jakarta tetap mengukir diri mereka sebagai salah satu SMA yang paling disegani dalam olah raga tinju amatir di negeri ini. (Raditya Basuki). BACA JUGA: Bulungan Boxing Camp di Edisi Perdana Media KaMu!

 

And the winner is...